Analisis Risiko Usahatani Kakao (Theobroma cacao L.) di Desa Bakka, Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara

Hasna Sulfia, Hasna (2023) Analisis Risiko Usahatani Kakao (Theobroma cacao L.) di Desa Bakka, Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara. Other thesis, Universitas Muslim Indonesia.

[img] Text
SAMPUL.pdf

Download (27kB)
[img] Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (305kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (185kB)
[img] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (14kB)
[img] Text
PENDAHULUAN.pdf

Download (234kB)
[img] Text
HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf

Download (597kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (188kB)

Abstract

Kakao merupakan komoditas unggulan perkebunan yang memiliki potensi keberlanjutan untuk terus dikembangkan di Kabupaten Luwu Utara karena memiliki kondisi alam dan keadaan geografis yang mendukung pembudidayaan kakao. Tanaman kakao banyak ditemui hampir diberbagai wilayah di Luwu utara salah satunya di Desa Bakka Kecamatan Sabbang. Meski berpotensi untuk dikembangan dan memiliki kecocokan tumbuh untuk mengusahatanikan komoditas kakao. Kakao masih rentan mengalami risiko, sehingga diperlukan suatu penanganan yang tepat untuk meminimalisir dampak kerugian yang ditimbulkan dari risiko tersebut. Tujuan penelitian ini yaitu (1) Mendeskripsikan proses pemeliharaan tanaman kakao. (2) Mendeskripsikan jumlah produksi dan menganalisis pendapatan usahatani kakao. (3) Menganalisis tingkat risiko produksi, biaya dan pendapatan usahatani kakao. (4) Mengidentifikasi sumber-sumber risiko usahatani kakao. (5) Mendeskripsikan upaya petani dalam menghadapi risiko usahatani kakao. Penelitian ini dilakukan di Desa Bakka, Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 175 petani dengan mengambil sampel secara acak sederhana (simple random sampling method), 25% dari populasi sehingga diperoleh sampel sebanyak 45 petani kakao. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif, analisis pendapatan dan analisis koefisen variasi. Hasil penelitian menunjukkan (1) Proses pemeliharaan tanaman kakao terdiri dari pemupukan dengan rata-rata penggunaan pupuk urea 171,13 kg/ha, NPK Phonska 88,26 kg/ha serta pupuk agrodyke 4,05 liter/ha. Rata-rata pemangkasan dilakukan sebanyak 3 kali dalam setahun, sedangkan penyiangan rata-rata dilakukan 2 kali dalam setahun. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan penyemprotan menggunakan pestisida vigor dengan rata-rata penggunaan 1,94 liter/ha dan nordox 0,60 liter/ha. (2) Rata-rata produksi kakao per petani di Desa Bakka yaitu 4.062,09 kg/ha/tahun sedangkan rata-rata per hektar sebesar 2.573,93 kg/ha. Rata-rata pendapatan per petani senilai Rp. 52.538.825,49/petani sedangkan rata-rata per hektar senilai Rp. 33.252.421,19/ha. (3) Tingkat risiko usahatani kakao terdiri dari risiko produksi sebesar 0,74 dan risiko pendapatan sebesar 0,81 menunjukkan tingkat risiko produksi dan pendapatan tergolong risiko tinggi karena koefisien variasi > 0,5, sedangkan tingkat risiko biaya sebesar 0,31 < 0,5 tergolong risiko rendah. (4) Sumbersumber risiko yang dihadapi petani kakao yaitu risiko produksi terdiri dari risiko cuaca dan iklim tidak menentu, gangguan OPT dan bencana alam. Sumber risiko harga terdiri dari harga jual kakao rendah, harga input mahal dan kualitas biji kakao rendah sehingga menurunkan harga jual. Risiko manusia terdiri dari petani yang mulai enggan berusahatani kakao, kesehatan petani terganggu, kurangnya tenaga kerja dan tidak menguasai proses produksi. Risiko kelembagaan/institusi terdiri dari kurangnya pendampingan dari PPL, kelompok tani tidak aktif dan tidak ada sarana permodalan. Sementara risiko keuangan terdiri dari kurangnya modal dalam berusahatani dan pengeluaran rumah tangga petani cukup tinggi. (5) Strategi/upaya yang dilakukan petani yaitu sebelum terjadi risiko dengan mempersiapkan segala faktor penunjang dan mengurangi penggunaan biaya input, saat masa produksi dengan melakukan peremajaan, mengendalikan hama penyakit, memanfaatkan tenaga kerja secara bergantian dan melakukan peminjaman ke penjual saprodi jika terkendala modal. Setelah terjadi risiko tetap melanjutkan usahatani kakao sampai masa panen, meski produksi tidak sesuai dengan yang diharapkan (merugi) disamping itu juga mencari pekerjaan lain guna memperoleh pendapatan tambahan.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: risiko, usahatani kakao, koefisien variasi, strategi petani
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: FAKULTAS PERTANIAN > AGROBISNIS
Depositing User: operator 12
Date Deposited: 08 Aug 2023 06:16
Last Modified: 08 Aug 2023 06:16
URI: http://repository.umi.ac.id/id/eprint/3695

Actions (login required)

View Item View Item