TINJAUAN YURIDIS PEMBELIAN BARANG MELALUI E- COMMERCE SHOPEE YANG TIDAK SESUAI PESANAN DI INDONESIA

Oceani Nusry, Nozelina Nurul (2022) TINJAUAN YURIDIS PEMBELIAN BARANG MELALUI E- COMMERCE SHOPEE YANG TIDAK SESUAI PESANAN DI INDONESIA. Other thesis, Universitas Muslim Indonesia.

[img] Text
Nozelina Nurul Oceani Nusry_04020180176.pdf

Download (1MB)
Official URL: http://fh.umi.ac.id/

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis BentukPerlindungan Hukum Terhadap Konsumen Jual Beli Melalui E-Commerce DiIndonesia. Untuk mengetahui dan menganalisis Tanggungjawab E-Commerce (Shopee) terhadap konsumen menerima barang yang tidak sesuai pesanan.Metode penelitian ini adalah metode yuridis normative yaitu metode pendekatan yang menggunakan konsep legis positif yang menyatakan bahwa hukumadalah identik dengan norma-norma yang dibuat dan diundangkan oleh Lembaga-Lembaga atau pejabat yang berwenang.Hasil penelitian ini penulis menarik kesimpulan tentang sebagai bagian dari transaksi elektronik, maka e-commerce dapat diatur dalam undang-undang nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik. Jual beli melalui e-commerce sama halnya dengan jual beli secara konvensional, maka secara tidak langsung jual beli ecommerce tunduk dan patuh pada pasal 1457-pasal 1540 KUHPerdata. Sehubungandengan hal tersebut, maka jual beli e-commerce harus memenuhi syarat sah suatu perjanjian sebagaimana diatur dalam pasal 1320 KUHPerdata. Secara khusus,perlindungan konsumen dan peraturan pemerintah nomor 71 tahun 2019 tentang penyelenggaraan system dan transaksi elektronik. Perlindungan tersebut merupakan wujud dari tidak terpenuhinya hak konsumen atas ketidak sesuaian barang yang diterima. Pertanggungjawaban Shopee dilakukan dengan cara melalukan pengembalian dana kepada pembeli setelah melakukan validasi terlebih dahulu. Pemerintah perlu melakukan sosialisasi tentang hak-hak konsumen yang dilindungioleh peraturan perundang-undangan di Indonesia sehingga kedepannya masyarakat lebih paham dan mawas jika terjadi kecurangan atas pembelian barang yang mereka lakukan lewat e-commerce, diperlukan juga sosialisasi kepada penjual di ecommerce bahwa terdapat kewajiban yang harus mereka laksanakan dan supaya paham bahwa segala transaksi atau kegiatan menyeleweng yang penjual lakukan akan dipertanggungjawabkan secara hukum.Rekomendasi hasil penelitian ini diharapkan kedepannya bahwa Shopee menyediakan layanan keluhan pelanggan secara offline. Di mana Shopee mempunyai office center di masing-masing kota. Sehingga konsumen akan lebih mudah dalam menjelaskan keluhan dan lebih mudah untuk memintai pertanggungjawaban kepada pihak Shopee, apabila konsumen merasa dirugikan pada saat melakukan transaksi pada platform Shopee.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: FAKULTAS HUKUM > ILMU HUKUM
Depositing User: S.Kom Mahmud Sayyid
Date Deposited: 05 Oct 2023 03:17
Last Modified: 05 Oct 2023 03:17
URI: http://repository.umi.ac.id/id/eprint/4560

Actions (login required)

View Item View Item