ANALISIS HUKUM PELAKSANAAN KEWENANGAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA YANG BERKAITAN DENGAN PERTANAHAN (Studi Kasus Kantor Notaris/PPAT Ibnu Munzir, S.H., M.Kn)

Muqtadir, Ince Ibnu (2022) ANALISIS HUKUM PELAKSANAAN KEWENANGAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA YANG BERKAITAN DENGAN PERTANAHAN (Studi Kasus Kantor Notaris/PPAT Ibnu Munzir, S.H., M.Kn). Other thesis, Universitas Muslim Indonesia.

[img] Text
ince ibnu muqtadir_04020160143.pdf

Download (1MB)
Official URL: http://fh.umi.ac.id/

Abstract

Analisis Hukum Pelaksanaan Kewenangan Notaris Dalam Pembuatan Akta Yang berkaitan dengan Pertanahan (studi kasus kantor Notaris/PPAT Ibnu Munzir, S.H., M.Kn)Ada salah satu Kewenangan Notaris yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris yang masih sulit bahkan tidak bisa dilaksanakan yaitu Kewenangan Notaris dalam membuat akta yang berkaitan dengan pertanahan yang ada dalam Pasal 15 ayat (2) huruf f UUJN-P. Tidak Jelasnya aturan tersebut menyebabkan berbagai macam penafsiran, makna kata “Pertanahan” yang ada dalam Pasal 15 ayat (2) huruf f UUJN-P menjadi bermacam-macam, ada yang beranggapan bahwa dengan adanya kata “Pertanahan” tersebut maka Notaris berwenang pula membuat akta-akta yang menjadi kewenangan PPAT, namun ada pula yang menyatakan bahwa Akta Notaris terkait Pertanahan hanya sebagai penunjang, tidak dapat dijadikan dasar suatu peralihan hak atas tanah.Disini penulis mencoba menelaah apakah Notaris dapat atau tidak menjalankan kewenangannya dalam membuat akta yang berkaitan dengan pertanahan dan bagaimana kedudukan aktanya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Hukum normatif empiris dimana pendekatan penelitian yang digunakan pendekatan perundang-Undangan dan penulis juga melakukan teknik wawancara ke beberapa narasumber yaitu dari pihak Notaris.Hasil penelitian menunjukan bahwa walaupun akta yang berkaitan dengan pertanahan yang dibuat oleh Notaris autentik akan tetapi tidak akan bisa dijadikan sebagai dasar suatu peralihan hak atas tanah, jadi Notaris hanya dapat membuat akta pertanahan selama akta tersebut bukan menjadi kewenangan PPAT. Implementassi kewenangan notaris dalam dalam pembuatan akta yang berkaitan dengan pertanahan di kantor notaris/PPAT Ibnu Munzir sudah berjalan dengan baik hal ini dapat dilihat dari, sanksi hukum terhadap isi akta yang mengandung keberpihakan kepada salah satu pihak bahwa notaris tersebut dapat dikenakan sanksi administratif berupa teguran tertulis, pemberhentian sementara (skorsing), pemberhentian dengan hormat dan pemberhentian dengan tidak hormat (pemecatan).

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: FAKULTAS HUKUM > ILMU HUKUM
Depositing User: S.Kom Mahmud Sayyid
Date Deposited: 19 Oct 2023 23:48
Last Modified: 19 Oct 2023 23:48
URI: http://repository.umi.ac.id/id/eprint/4742

Actions (login required)

View Item View Item