Analisis Faktor Yang Memotivasi Petani Melakukan Alih Fungsi Lahan Di Kabupaten Soppeng (Studi Kasus Alih Fungsi Lahan Kakao Menjadi Lahan Jagung Di Desa Kebo, Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng.

Asriadi, Asriadi (2024) Analisis Faktor Yang Memotivasi Petani Melakukan Alih Fungsi Lahan Di Kabupaten Soppeng (Studi Kasus Alih Fungsi Lahan Kakao Menjadi Lahan Jagung Di Desa Kebo, Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng. Other thesis, Universitas Muslim Indonesia.

[img] Text
SAMPUL.pdf

Download (41kB)
[img] Text
HALAMAN PENGESAHAN.pdf

Download (246kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (34kB)
[img] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (40kB)
[img] Text
PENDAHULUAN.pdf

Download (153kB)
[img] Text
HASIL PEMBAHASAN.pdf

Download (394kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (102kB)

Abstract

Alih fungsi lahan merupakan upaya manusia untuk melakukan perubahan fungsi sebagian atau seluruh bagian lahan menjadi fungsi lain. Alih fungsi lahan terjadi karena rendahnya tindakan dan motivasi petani untuk mempertahankan usahatani yang dilakukannya hal ini disebabkan karena pendapatan petani tidak sesuai dengan yang diharapkan. Salah satu fenomena petani kakao mulai beralih untuk menanam jagung dilakukan petani di Desa Kebo, Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng. Hal ini terjadi karena adanya anggapan petani bahwa usahatani jagung lebih menjanjikan dari segi pendapatan dan kesejahteraan petani. Salah satu alih fungsi lahan yang nyata terlihat adalah alih fungsi lahan kakao menjadi lahan jagung. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan produksi dan menganalisis pendapatan usahatani kakao sebelum alih fungsi lahan di Desa Kebo, Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng (2) Mendeskripsikan produksi dan menganalisis pendapatan usahatani jagung setelah alih fungsi lahan (3) Mengidentifikasi faktor ekonomi dan sosial yang memotivasi petani melakukan alih fungsi lahan dari lahan kakao menjadi lahan jagung (4) Menganalisis dampak alih fungsi lahan kakao menjadi lahan jagung terhadap pendapatan petani. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus-Oktober 2023 di Desa Kebo, Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng. Populasi petani yang melakukan alih fungsi lahan kakao menjadi lahan jagung tidak diketahui jumlahnya. Penentuan sampel menggunakan rumus Lemeshow, sehingga diperoleh sampel 43 petani. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif, analisis pendapatan dan analisis dampak alih fungsi lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Produksi usahatani kakao sebelum alih fungsi lahan di Desa Kebo, Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng selama satu tahun rata-rata 430 Kg/Petani atau 686 Kg/Ha. Pendapatan usahatani kakao sebelum alih fungsi lahan rata-rata Rp. 9.941.000 per petani atau Rp 15.861.351 per hektar. (2) Produksi usahatani jagung setelah alih fungsi lahan selama satu tahun/dua kali panen rata-rata produksi panen pertama per petani yaitu 2.934 Kg/Petani atau 4.681 Kg/Ha dan panen kedua yaitu 2.923 Kg/Petani atau 4.663 Kg/Ha. Pendapatan usahatani jagung Rp 18.597.415/petani/tahun atau Rp 29.673.055/ha/tahun. (3) Faktor ekonomi yang memberikan kontribusi tertinggi terhadap motivasi petani melakukan alih fungsi lahan kakao menjadi lahan jagung adalah faktor serangan hama dan penyakit pada tanaman kakao dengan nilai indeks 93,95%. Kemudian faktor sosial yang memberikan kontribusi tertinggi adalah faktor terpenuhinya kebutuhan sekunder dari pendapatan usahatani jagung dengan nilai indeks 93,49%. (4) Alih fungsi lahan kakao menjadi lahan jagung berdampak positif terhadap pendapatan petani. Pendapatan petani dari usahatani kakao sebesar Rp 15.861.351/ha/petani lebih rendah dibandingkan pendapatan dari usahatani jagung sebesar Rp 29.673.055/ha/tahun.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Alih Fungsi Lahan, Motivasi, Pendapatan
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: FAKULTAS PERTANIAN > AGROBISNIS
Depositing User: operator 12
Date Deposited: 25 Jan 2024 06:52
Last Modified: 25 Jan 2024 06:52
URI: http://repository.umi.ac.id/id/eprint/5458

Actions (login required)

View Item View Item