Syafri, Syafri (2024) Dampak Perbedaan Perlakuan Pascapanen Jagung Terhadap Struktur Biaya, Pendapatan dan Nilai Tambah di Desa Tanah Karaeng, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa. Other thesis, Universitas Muslim Indonesia.
Text
SAMPUL.pdf Download (51kB) |
|
Text
PENGESAHAN.pdf Download (180kB) |
|
Text
RINGKASAN.pdf Download (126kB) |
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (91kB) |
|
Text
PENDAHULUAN.pdf Download (158kB) |
|
Text
HASIL PEMBAHASAN.pdf Download (495kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (130kB) |
Abstract
Proses pascapanen dalam usahatani merupakan rangkaian proses yang menentukan nilai tambah dari suatu produk. Sebagian petani jagung di Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa dalam melakukan kegiatan pascapanen usahatani jagung meliputi dua proses yang berbeda yaitu sebagian petani menjual hasil produksi jagung biji basah dan sebagiannya pula menjual hasil produksi jagung biji kering dimana perbedaan yang terdapat pada jagung biji basah dan biji kering terdapat pada proses pasca panen dan nilai jual dari biji jagung tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan perbedaan perlakuan pascapanen jagung di Desa Tanah Karaeng, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa. (2) Menganalisis struktur biaya produksi usahatani jagung akibat perbedaan perlakuan pascapanen. (3) Menganalisis perbedaan pendapatan usahatani jagung akibat perbedaan perlakuan pascapanen. (4) Menganalisis nilai tambah yang diperoleh petani yang memproduksi biji jagung kering. Penelitian ini dilakukan di Desa Tanah Karaeng, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa selama 4 bulan yaitu dari bulan Februari – April 2024. Populasi dalam penelitian ini adalah semua petani jagung yang berjumlah 200 orang. Sampel diambil sebanyak 25% dari jumlah populasi, sehingga jumlah responden yang ditetapkan sebanyak 50 orang petani, dimana 25 petani yang memproduksi jagung biji kering dan 25 petani yang memproduksi jagung biji basah. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis produksi dan pendapatan, analisis uji perbedaan (Uji-t) & analisis nilai tambah (metode Hayami). Hasil penelitian yang telah dilakukan pada usahatani jagung biji basah dan kering menunjukkan bahwa : (1) Perbedaan perlakuan pasca panen oleh petani jagung di Desa Tanah Karaeng, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa, yaitu petani yang memproduksi jagung biji basah melakukan tahapan kegiatan proses pengupasan kulit dan proses pemipilan. Petani yang memproduksi jagung biji kering melakukan tahapan kegiatan proses pengupasan kulit, proses pemipilan dan proses penjemuran. (2) Struktur biaya usahatani jagung biji basah adalah biaya tetap 2,58% dan biaya variabel 97,42%, total biaya Rp.6.977.121/ha. Sedangkan struktur biaya usahatani jagung biji kering adalah biaya tetap 2,02% dan biaya variabel 97,98%, total biaya jagung kering Rp.8.082.822 perbedaan struktur biaya disebabkan oleh tambahan biaya tenaga kerja untuk kegiatan pengeringan. (3) Hasil dari uji-t menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pendapatan petani jagung biji basah dengan jagung biji kering. Pendapatan jagung biji basah Rp. 13.059.916/Ha dan jagung biji kering Rp.23.619.742/Ha. Perbedaan yang sangat signifikan disebabkan perbedaan harga jagung biji kering Rp 6.000/Kg sedangkan harga jagung biji basah Rp 3.000/Kg. (4) Nilai tambah yang diperoleh petani yang mengeringkan jagungnya sebelum dijual yaitu Rp. 1.400/Kg atau rasio nilai tambah yang dihasilkan sebesar 31,6%. Artinya setiap mengolah satu kilogram jagung biji basah akan memperoleh tambahan nilai Rp. 1.400.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Perbedaan Pascapanen, Struktur Biaya, Nilai Tambah |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | FAKULTAS PERTANIAN > AGROBISNIS |
Depositing User: | operator 12 |
Date Deposited: | 10 Jul 2024 02:26 |
Last Modified: | 10 Jul 2024 02:26 |
URI: | http://repository.umi.ac.id/id/eprint/6568 |
Actions (login required)
View Item |