KHASANAH, USWATUN (2024) EFEKTIVITAS MANAJEMEN AIRWAY TERHADAP PENINGKATAN BERSIHAN JALAN NAFAS PADA PASIEN ASMA BRONKIAL DI RUANGAN IGD RSUD SYEKH YUSUF KABUPATEN GOWA. Masters thesis, Univeristas Muslim Indonesia.
Text
1. HALAMAN JUDUL.pdf Download (194kB) |
|
Text
11. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (301kB) |
|
Text
2. PENGESAHAN _1.pdf Download (199kB) |
|
Text
6. ABSTRAK.pdf Download (88kB) |
|
Text
7. BAB 1.pdf Download (96kB) |
|
Text
4. DAFTAR ISI (1).pdf Download (93kB) |
|
Text
9. BAB III.pdf Download (280kB) |
Abstract
Latar Belakang: Asma merupakan penyakit yang diakibatkan faktor genetik, fisiologis, lingkungan serta perilaku yang termasuk penyakit tidak menular kronis. Asma bronkial yaitu penyakit heterogen yang ditandai denga peradangan sistem pernafasan persisten, hiperaktivitas saluran nafas dan obstruksi jalan nafas yang menyebabkan sesak menjadi keluhan utama asma. Hampir 300 juta orang yang teridentifikasi menderita penyakit asma di dunia dan menyebabkan 455.000 kematian. Pada tahun 2023 kejadian asma di Indonesia sebanyak 877.531 orang. Sedangkan di Sulawesi Selatan prevalensi asma sebanyak 29.841 orang. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektivitas manajemen airway terhadap peningkatan bersihan jalan nafas pada pasien asma bronkial di unit gawat darurat. Metode: penelitian yang dilakukan di IGD RSUD Syekh Yusuf Gowa menggunakan studi kasus dengan responden penelitian pasien dengan diagnosa medis Asma Bronkial dengan pemberian tindakan manajemen airway dan manajemen energi pada Tn.R selama 1 x 8 jam. Hasil: setelah dilakukan proses pengkajian dan analisis data ditegakkan diagnosis keperawatan bersihan jalan nafas tidak efektif dan intoleransi aktivitas. Kemudian diberikan intervensi keperawatan yaitu manajemen airway dan manajemen energi pada Tn.R selama 1x 8 jam dan didapatkan hasil efektif pada intervensi manajemen airway terhadap peningkatan bersihan jalan nafas pada pasien asma. namun, pada intervensi manajemen energi terdapat intervensi yang kurang efektif yaitu menyedikan lingkungan yang rendah stimulus pada pasien di sebabkan ruangan IGD tidak memungkinkan untuk menyediakan lingkungan yang rendah stimulus. Kesimpulan: bersihan jalan nafas pasien meningkat dan toleransi aktivitas meningkat setelah dilakukan asuhan keperawatan pada Tn.R yang di mulai dari tahap pengkajian, penegakan diagnosis, pemberian intervensi keperawatan, kemudian penerapan implementasi keperawatan serta evaluasi.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Asma Bronkial; Manajemen airway, manajemen energi |
Subjects: | R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT > ILMU KEPERAWATAN |
Depositing User: | operator 8 |
Date Deposited: | 10 Sep 2024 03:13 |
Last Modified: | 10 Sep 2024 03:13 |
URI: | http://repository.umi.ac.id/id/eprint/6801 |
Actions (login required)
View Item |