PENGEMBANGAN MODEL INTENTION TO STAY TENAGA PERAWAT DI RUMAH SAKIT KOTA MAKASSAR

Muchlis, Nurmiati (2018) PENGEMBANGAN MODEL INTENTION TO STAY TENAGA PERAWAT DI RUMAH SAKIT KOTA MAKASSAR. Doctoral thesis, Universitas Airlangga.

[img] Text
krg materai DISERTASI NURMIATI MUCHLIS 101217087320.pdf

Download (4MB)

Abstract

Rumah sakit secara kuantitas semakin meningkat, namun sepenuhnya belum diikuti oleh kemajuan secara kualitas, khususnya pengelolaan sumber daya manusia. Hal ini dapat dilihat masih adanya beberapa rumah sakit yang memilikiturnover rateyang meningkat setiap tahun. Tingginya turnover menyebabkan kebutuhanjumlah tenaga perawat di rumah sakit tidak terpenuhi. Kekurangan tenaga yang terjadi selain diakibatkan oleh adanya beberapa karyawan yang keluar atau mengundurkan diri, juga disebabkan oleh belum sesuainya jumlah yang direkrut dengan kebutuhan tenaga perawat yang seharusnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan model intention to stay tenaga perawat di rumah sakit. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancang bangun studi cross sectional, menggunakan metode survei. Lokasi penelitian dilaksanakan pada pada 5 (lima) rumah sakit, 4 (empat) rumah sakit swasta dan 1 (satu) rumah sakit milik pemerintah. Populasi adalah seluruh tenaga perawat yang berstatus pegawai non permanen (harian lepas, honorer dan kontrak) yang berjumlah 214 orang. Kriteria sampel yaitu tenaga perawat yang terdaftar secara resmi di rumah sakit, dan bertugas di seluruh unit keperawatan. Kriteria lainnya yaitu minimal bekerja selama 1 (satu) tahun di rumah sakit tempat bekerja saat ini dan berumur dibawah 36 tahun. Besar sampel sebanyak 171 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intention to stay dipengaruhi secara langsung (β=0,174) dan tidak langsung (β=0,209) oleh identitas organisasi. Intention to stay dipengaruhi secara langsung (β=0,206) dan tidak langsung (β=0,232) oleh perceived internal respect, juga dipengaruhi secara langsung (β=0,140) dan tidak langsung (β=0,091) oleh kepuasan kerja. Intention to staysecara langsung dipengaruhi oleh komitmen organisasi dengan nilai koefisien jalur paling besar (β=0,261), secara langsung (β=0,166) dipengaruhi oleh job securitydan secara tidak langsung dipengaruhi oleh perceived external prestige(β=0,217). Perceived internal respect memiliki pengaruh total terbesar (β=0,438)terhadap intention to stay. Oleh karena itu, perceived internal respect memiliki peranan paling penting terhadap intention to stay tenaga perawat. Temuan baru dalam penelitian ini yaitu intention to stay perawat ditentukan oleh perceived internal respect, komitmen organisasi serta identitas organisasi, job security, kepuasan kerja dan perceived external prestige. Penelitian ini juga menemukan bahwa perceived internal respect merupakan determinan utama yang membuat perawat berniat untuk tetap bertahan bekerja di rumah sakit, sedangkan penelitian sebelumnya menjelaskan bahwa perceived external prestige sebagai determinan utama yang membuat tetap bertahan bekerja. Penelitian ini berbeda dengan penelitian Tyler dan Blader (2001) yang menjelaskan bahwa perceived external prestige sebagai determinan utama terhadap intention to stay. xii Disimpulkan bahwa niat perawat untuk tetap bertahan di rumah sakit sangat ditentukan oleh rasa penghormatan yang diberikan oleh rumah sakit (perceived internal respect). Komitmen organisasi secara komprehensif dipengaruhi oleh kepuasan kerja, perceived external prestige dan perceived internal respect. Diharapkan model intention to stay yang dihasilkan dapat diterapkan melalui upaya peningkatan perceived internal respect, komitmen organisasi, job security, identitas organisasi, kepuasan kerja dan perceived external prestige. Diiharapkan bahwa peningkatan perceived internal respect dapat dilakukan melalui pemberian penghargaan terhadap seluruh kontribusi tenaga perawat non permanen dalam bekerja. Upaya umpan balik atas kinerja maupun prestasi yang telah mereka hasilkan juga penting dilakukan. Peningkatan komitmen organisasi dapat dicapai melalui upaya menumbuhkan komitmen tenaga perawat untuk memberikan kontribusi terbaik untuk kemajuan rumah sakit. Diharapkan sejak awal memasuki rumah sakit, tenaga perawat diperkenalkan dengan visi, misi, tujuan, sasaran, dan nilai yang dianut rumah sakit. Penjabaran visi, misi dan tujuan organisasi (rumah sakit) harus jelas. Diharapkan komitmen organisasi ini juga harus dimulai dari top manajemen. peningkatan job security dapat dicapai melalui adanya kebijakan prosedur penetapan status pegawai, jaminan jenjang karir, promosi dan sustainabilitas pekerjaan secara jelas bagi tenaga perawat non permanen di rumah sakit. Diharapkan bahwa peningkatan identitas organisasi dapat dicapai melalui diseminasi dan penjabaran nilai dan tujuan rumah sakit secara jelas. Hal ini penting untuk meningkatkan kesamaan nilai dan tujuan antara perawat dan rumah sakit. Peningkatan kepuasan kerja dapat dicapai melalui pemenuhan harapan tenaga perawat khususnya tentang praktik keperawatan. Diharapkan bahwa praktik keperawatan berjalan secara baik khususnya terkait pada pemberian tugas, penyampaian instruksi, metode keperawatan, dan perlakuan supervisor yang adil. Diharapkan bahwa peningkatan perceived external prestige khususnya pada tenaga medis dicapai melalui upaya menumbuhkan nilai kebanggaan menjadi tenaga medis di rumah sakit tempat mereka bekerja saat ini. Bentuk upaya yang dilakukan dapat secara terprogram dan berkesinambungan. Upaya tersebut melibatkan manajemen rumah sakit, termasuk kepala ruangan, ketua tim dan seluruh tenaga perawat di rumah sakit. Bentuk kegiatan yang dilakukan secara formal maupun informal

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions: FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT > KESMAS
Depositing User: Unnamed user with email admin@umi.ac.id
Date Deposited: 21 Aug 2023 08:27
Last Modified: 21 Aug 2023 08:40
URI: http://repository.umi.ac.id/id/eprint/3797

Actions (login required)

View Item View Item