Putri Agus, Regina Cahyani (2023) TINJAUAN KRIMINOLOGIS TERHADAP PRAKTIK ILMU SANTET (MAGIS) DALAM SISTEM HUKUM POSITIF DI INDONESIA (Studi Kasus Kejaksaan Negeri Gowa). Other thesis, Universitas Muslim Indonesia.
Text
regina cahyani_04020190421.pdf Download (1MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-faktor yang memicu eksistensi praktik-praktik Ilmu Santet dan Upaya Penanggulangan terhadap pelaku praktik ilmu santet.Penelitian ini dilakukan di Kejaksaan Negeri Gowa, dengan menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan.Dari penelitian yang dilakukan, Penulis mendapatkan hasil sebagai berikut. (1). Hal yang mempengaruhi eksistensi suatu praktik ilmu santet (magis) dikarenakan masih adanya kepercayaan seseorang terhadapat sesuatu yang mistis yang diyakini dapat membantu menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang di alami manusia. Adapun juga dikarenakan keinginan seseorang dalam mencapai suatu tujuan dengan cara yang mudah untuk di tempuh, tanpa memikirkan dampak-dampak negatif yang akan ditimbulkan di kemudian hari. Ada pula yang menggunakan cara tersebut dengan didasari keinginan untuk melakukan balas dendam terhadap seseorang. Dari keinginan-keinginan tersebut yang membuat para pelaku kejahatan sehingga menjadikan praktik ilmu hitam sebagai jalan satu-satunya untuk mencapai keinginan-keinginan mereka. (2).Upaya penanggulangan terhadap Pelaku Praktik Ilmu Santet yaitu, pemeliharaan tertib masyarakat, perlindungan warga masyarakat dari kejahatan atau bahaya-bahaya yang tidak dapat dibenarkan yang dilakukan oleh orang lain, memasyarakatkan kembali resosialisasi para pelanggar hukum, dan memelihara atau mempertahankan integritas pandangan-pandangan dasar tertentu mengenai keadilan social martabat kemanusiaan dan keadilan individu.Bagi Pemerintah perlu melakukan pembaharuan hukum pidana khususnya terhadap tindak pidana santet harus dapat segera sahkan, karena dengan masih adanya santet dikhawatirkan akan ada korban santet selanjutnya karena hukum pidana belum bisa untuk menjeratnya mengingat KUHP yang kita adopsi dari warisan Kolonial Belanda tidak mengatur masalah tindak pidana santet dan untuk Aparat penegak hukum perlu mengingat dan menetapkan bahwa hukum untuk bisa menjerat santet dengan pasal yang relevan serta dapat digunakan secara maksimal maka perlu ketegasan dari pasal tersebut, artinya tidak ada penafsiran ganda sehingga tidak timbul kebingungan apa sebenarnya yang bisa di jerat dengan pasal tersebut. Dan perlunya dilakukan sosialisasi di kalangan masyarakat yang sifat nya kontinuitas supaya tidak menimbulkan kesalahpahaman.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | FAKULTAS HUKUM > ILMU HUKUM |
Depositing User: | S.Kom Mahmud Sayyid |
Date Deposited: | 14 Sep 2023 02:27 |
Last Modified: | 14 Sep 2023 02:27 |
URI: | http://repository.umi.ac.id/id/eprint/4214 |
Actions (login required)
View Item |