NURHIKMA, NURHIKMA (2023) Analisis Risiko Usaha Pengolahan Susu Sapi Perah Menjadi Dangke di Kabupaten Enrekang. Other thesis, Universitas Muslim Indonesia.
Text
Sampul.pdf Download (35kB) |
|
Text
Lembar Pengesahan.pdf Download (381kB) |
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (187kB) |
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (137kB) |
|
Text
BAB 1.pdf Download (91kB) |
|
Text
BAB 5.pdf Download (275kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (200kB) |
Abstract
Prospek pengembangan usaha sapi perah di Kabupaten Enrekang, khususnya di Kecamatan Cendana cukup besar tetapi usaha ini masih mengalami berbagai kendala seperti pengetahuan peternak dalam manajemen pemeliharaan sapi perah, terjadi penurunan produksi susu, dan ternak yang dipelihara masih secara tradisional. Usaha peternakan sapi perah sangat tergantung dari bakalan sapi, pakan dan tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan atau menentukan besar kecilnya produksi yang diperoleh. Penggunaan faktor produksi sangat mempengaruhi risiko usaha peternakan sapi perah khususnya pada pengolahan susu sapi menjadi dangke yang dilakukan oleh peternak. Penelitian ini bertujuan : (1) Mengidentifikasi karakteristik peternak sapi perah di Kecamatan Cendana Kabupaten Enrekang. (2) Mendeskripsikan proses pengolahan susu sapi menjadi dangke. (3) Menganalisis biaya produksi usaha pengolahan susu sapi menjadi dangke. (4) Menganalisis pendapatan usaha pengolahan susu sapi menjadi dangke. (5) Menganalisis kelayakan usaha pengolahan susu sapi menjadi dangke, (6) Menganalisis tingkat resiko pada usaha pengolahan susu menjadi dangke. Penetapan sampel menggunakan panelis konsumen dengan metode purposive sampling dan dilaksanakan wawancara langsung dengan responden sebanyak 104 responden. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis deskriptif kuantitatif, analisis biaya, analisis pendapatan, analisis R/C-Ratio, anlaisis risiko produksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Karakteristik peternak sapi perah di Kecamatan Cendana Kabupaten Enrekang, rata-rata umur responden 45 tahun,tingkat pendidikan yang telah ditempuh yaitu SD, SMP, SMA, S1, dengan persentase tertinggi yaitu SMP sebanyak 40 peternak (38,46%) sedangkan tingkat pendidikan dengan persentase terendah yaitu S1 berjumlah 13 peternak (12,5%), untuk pengalaman minimum dari responden adalah 2 tahun dan penglaman maksimal responden adalah 22 tahun serta pengalaman rata-rata responden adalah 10 dan peternak/responden yang memiliki tanggungan keluarga tertinggi yaitu pada 4-5 tahun, dengan jumlah 45 orang (43,26) dan yang memiliki tanggungan keluarga rendah yaitu pada 6-8 dengan jumlah 31 orang (29,80%). (2) Pengolahan susu sapi menjadi dangke yang dilakukan adalah susu segar yang telah terkumpul dalam wadah tertentu diukur dan dituangkan ke dalam panci untuk dimasak, proses pemasakan dilakukan sebelum susu sapi mendidih tambahkan getah pepaya sesuia dengan ukuran susu sapi agar tidak berlebihan yang akan membuat hasil dangke rusak atau pahit, lakukan pengadukan agar getah pepaya tercampur dengan susu dan apaabila mulai mendidih dan mulai menjadi gumpalan dangke kecilkan api dan tunggu sampai menjadi gumpalan yang sempurna. Dangke yang sudah masak kemudian diangkat dari kompor dan lakukan penyaringan untuk memisahkan padatan dangke dengan air, padatan dangke kemudian di masukkan kedalam cetakan yang terbuat dari batok kelapa dan apabila padatan telah berbentuk cetakan batok kelapa kemudian dilakukan pengemasan menggunakan daun pisang, dangke siap untuk dipasarkan. (3) Besar biaya produksi usaha pengolahan susu sapi menjadi dangke yaitu biaya tetap sebesar Rp 28.494 , biaya variabel sebesar Rp. 2. 007.404. (4) Besar pendapatan usaha pengolahan susu sapi menjadi dangke rata-rata sebesar Rp 7.500.000/peternak. Adapun besarnya pendapatan yang dihasilkan sebesar Rp5.464.102/peternak. (5) Kelayakan usaha pengolahan susu sapi menjadi dangke dengan nilai R/C ratio sebesar 2,68 lebih besar dari 1 (6) Tingkat risiko pada usaha pengolahan susu sapi menjadi dangke diperoleh dari nilai koefisien variasi (CV) sebesar 0,0022 yang artinya koefsien varias risiko produksi pada usaha pengolahan susu sapi menjadi dangke tergolong risiko rendah karena koevisien variasi di bawah 0,5 sedangkan tingkat risiko harga diperoleh dari nilai koefisien variasi (CV) sebesar 0,0062 yang artinya koefsien varias risiko harga pada usaha pengolahan susu sapi menjadi dangke tergolong risiko rendah karena koevisien variasi di bawah 0,5
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Susu Sapi, Dangke, Pendapatan, Risiko Produksi, Risiko Harga |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | FAKULTAS PERTANIAN > AGROBISNIS |
Depositing User: | operator 12 |
Date Deposited: | 15 Sep 2023 06:30 |
Last Modified: | 15 Sep 2023 06:30 |
URI: | http://repository.umi.ac.id/id/eprint/4272 |
Actions (login required)
View Item |