Nurmal, Nurmal (2024) Sistem dan Strategi Pengembangan Agribisnis Kakao di Desa Seuwwa, Kecamatan Pakue, Kabupaten Kolaka Utara Provinsi Sulawesi Tenggara. Other thesis, Universitas Muslim Indonesia.
Text
SMPUL.pdf Download (107kB) |
|
Text
halaman pengesahan.pdf Download (1MB) |
|
Text
RINGKASAN.pdf Download (88kB) |
|
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (94kB) |
|
Text
PENDAHULUAN.pdf Download (195kB) |
|
Text
HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf Download (487kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (294kB) |
Abstract
Kakao (Theobrema cacao L.) merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan penting yang pertama kali dikenal di Indonesia pada tahun 1560, namun baru menjadi komoditas penting sejak tahun 1951 dan menjadi salah satu komoditas perkebunan unggulan Indonesia selain karet. Tananaman jenis ini merupakan salah satu komoditas perkebunan yang perannnya cukup penting bagi perekonomian nasional khususnya sebagai penyedia lapangan kerja, sumber pendapatan dan devisa Negara, di samping itu kakao juga berperan dalam mendorong pengembangan wilayah dan pengembangan agroindustri. Pengembangan agribisnis merupakan salah satu bidang yang diprioritaskan dalam program pembangunan. Hal ini disebabkan agribisnis merupakan sektor yang direkomendasikan dalam program pembangunan nasional sebagai sektor unggulan dalam menunjang kesejahteraan rakyat. Kabupaten Kolaka Utara merupakan penyumbang hasil produksi kakao terbesar di Sulawesi Tenggara, sehingga memiliki prospek yang baik dalam pengembangan agribisnis kakao. Penelitian ini bertujuan untuk (1). Menganalisis sistem agribisnis kakao (2) Mengidentifikasi jumlah produksi dan menganalisis pendapatan usahatani kakao. (3) Menganalisis kelayakan usahatani kakao (4). Menganalisis strategi pengembangan agribisnis kakao. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Seuwwa, Kecamatan Pakue, Kabupaten Kolaka Utara pada Bulan April-Juni 2024. Penentuan sampel menggunakan menggunakan metode porposive sampling dan mengambil 20% dari jumlah populasi, sehingga jumlah sampel sebanyak 50 orang dengan kriteria umur petani minimal 20 tahun dan umur tanaman kakao 4-5 tahun. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif, analisis pendapatan, analisis kelayakan dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan (1) Sistem agribisnis kakao yaitu subsistem hulu dengan skor (590), subsistem usahatani dengan skor (746), subsistem hilir dengan skor (404), subsistem pemasaran dengan skor (300), dan subsistem lembaga penunjang dengan skor (350) memiliki total skor 2.503 (kategori berjalan dengan baik) (2) Jumlah produksi kakao dengan produktivitas sebesar 1.625 kg/ha. Pendapatan usahatani kakao per petani (0,91 ha) sebesar Rp.135. 302.440/tahun atau Rp.148.684.000/ha/ tahun. (3). Kelayakan usahatani (R/C-Ratio) sebesar 6,6 (>1) sehingga layak untuk diusahakan. (4) Usahatani kakao berada pada kuadran 1 (strategi agresif) yaitu memanfaatkan lahan petani kakao dengan meningkatkan produktivitas dan kualitas kakao. (Strategi SO).
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Usahatani kakao, Sistem agribisnis, Strategi Pengembangan, Pendapatan, Kelayakan usaha |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | FAKULTAS PERTANIAN > AGROBISNIS |
Depositing User: | operator 12 |
Date Deposited: | 07 Aug 2024 07:08 |
Last Modified: | 07 Aug 2024 07:08 |
URI: | http://repository.umi.ac.id/id/eprint/6616 |
Actions (login required)
View Item |