Putri Jasmine Febriani Firda Leo, Putri Jasmine Febriani Firda Leo (2025) Analisis Mitigasi Risiko Usahatani Kentang Di Desa Erelembang Kecamatan Tombolopao Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan. Other thesis, Universitas Muslim Indonesia.
![]() |
Text
1. SAMPUL.pdf Download (54kB) |
![]() |
Text
2. HALAMAN PENGESAHAN.pdf Download (67kB) |
![]() |
Text
3. RINGKASAN.pdf Download (81kB) |
![]() |
Text
4. DAFTAR ISI.pdf Download (110kB) |
![]() |
Text
5. PENDAHULUAN.pdf Download (95kB) |
![]() |
Text
6. HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf Download (270kB) |
![]() |
Text
7. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (91kB) |
Abstract
Penerapan mitigasi risiko dalam proses usahatani kentang di Desa Erelembang ditujukan untuk meminimalisir jumlah kerugian pascapanen yang diakibatkan oleh tingginya produk cacat. Mitigasi risiko dilakukan dengan cara mengidentifikasi risiko, menemukan akar penyebab risiko dan merumuskan aksi mitigasi terhadap penyebab risiko yang dimiliki dampak paling besar terhadap usahtani kentang. House of Risk (HOR) didasarkan pada gagasan bahwa manajemen risiko proaktif berusaha untuk fokus pada tindakan preventif, yaitu mengurangi kemungkinan sumber risiko terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengidentifikasi kejadian risiko dan penyebab risiko yang dihadapi petani di Desa Erelembang. (2) Menganalisis manajemen risiko yang dilakukan oleh para petani kentang di Desa Erelembang. (3) Mengukur tingkat risiko usahatani kentang di Desa Erelembang. (4) Merumuskan alternatif strategi mitigasi risiko usahatani kentang di Desa Erelembang. Metode analisis data digunakan untuk menjawab tujuan penelitian pertama dan kedua adalah analisis deskriptif dan Data yang diperoleh selanjutnya diolah dengan bantuan Microsoft Excel 2016 dengan metode analisis House of Risk (HOR). Hasil penelitian memunjukkan bahwa : Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan didapatkan 13 kejadian risiko dan 13 penyebab risiko yang dihadapi petani di Desa Erelembang Kecamatan Tombolopao Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan. Dimana, petani menghadapi 13 kejadian risiko, yaitu: Memar pada Kentang (R1), Penyakit Daun (R2), Kegagalan dalam Mengidentifikasi Varietas Tanaman (R3), umbuhan Gulma yang Tidak Terkendali (R4), Fluktuasi Harga Pasar (R5), Penurunan Kualitas Kentang (R6), Petani Sulit Mendapatkan Keuntungan (R7), Daun pada Tanaman Layu (R8), Pola Tanam yang Tidak Tepat (R9), Kesuburan Tanah yang Rendah (R10), Biaya Produksi yang Tinggi (R11), Kerugian Finansial (R12), Kerusakan pada Umbi Kentang (R13). Lalu dari kejadian resiko yang didapatkan ditemukan 13 penyebab risiko utama, yaitu: Lama Penyimpanan Setelah Panen (A1), Hujan yang Terus Menerus Selama Musim Tanam (A2), Kurangnya Pelatihan dan Pengetahuan Petani (A3), Keterbatasan Sumber Daya Manusia (A4), Harga Kentang yang Rendah (A5), Keterlambatan Penggunaan Pestisida (A6), Ketergantungan pada Pengecer (A7), Bibit yang Tidak Unggul (A8), Menanam Kentang secara Terus-menerus pada Lahan yang Sama (A9), Tanah yang Terlalu Padat (A10), Pengeluaran yang Meningkat, Sementara Pendapatan dan Hasil Panen Tidak Stabil (A11), Kurangnya Penerimaan Petani terhadap Inovasi (A12), Keterlambatan Panen (A13). Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan, didapatkan 13 mitigasi risiko untuk tiap penyebab risiko, yaitu: Pemotongan Bagian yang Rusak dan Pemberian Pupuk yang Seimbang (T1) dan (T8), Memastikan Drainase Baik untuk Mengurangi Kelembapan (T2), (T4) dan (T10), Mengembangkan Kerja Sama dengan Pemerintah untuk Mendapatkan Dukungan dan Subsidi (T3) dan (T7), Membentuk atau Mempererat Kerja Sama Antar Petani untuk Memperkuat Negosiasi Harga (T5), Pemilihan Pestisida yang Sesuai dan Meningkatkan Kesadaran terhadap Penyakit dan Hama (T6), Mengganti Tanaman Sesuai Musim untuk Menghindari Kekurangan Nutrisi Tanah (T9), Pengembangan Varietas Tanaman yang Lebih Produktif dan Tahan Penyakit (T11) dan (T13), Mengembangkan Kerja Sama dengan Organisasi Pertanian (T12). Dari hasil pengolahan data yang dilakukan didapatkan strategi mitigasi yang dilakukan terhadap usahatani kentang di Desa Erelembang Kecamatan Tombolopao Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan didapatkan hasil 8 strategi. Pada petani, dari hasil evaluasi strategi diketahui bahwa strategi paling baik untuk diterapkan adalah T7 (Mengembangkan Kerjasama dengan pemerintah untuk mendapatkan dukungan dan subsidi) dengan nilai PTK 4,34 sedangkan strategi paling kecil pengaruhnya untuk diterapkan adalah T1 (Pemotongan bagian pada bagian yang rusak setelah itu memberikan pupuk yang seimbang) dengan nilai PTK 2,06.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | HOR, Mitigasi Risiko Usahatani Kentang |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | FAKULTAS PERTANIAN > AGROBISNIS |
Depositing User: | operator 12 |
Date Deposited: | 18 Mar 2025 04:07 |
Last Modified: | 18 Mar 2025 04:07 |
URI: | http://repository.umi.ac.id/id/eprint/7238 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |