PENGARUH RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI SMAN 8 GOWA SULAWESI SELATAN

Amlia, Amlia (2024) PENGARUH RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI SMAN 8 GOWA SULAWESI SELATAN. Masters thesis, Univeristas Muslim Indonesia.

[img] Text
SKRIPSI AMLIA.pdf

Download (138kB)
[img] Text
img20240711_09162014.pdf

Download (127kB)
[img] Text
SKRIPSI AMLIA-1.pdf

Download (278kB)
[img] Text
SKRIPSI AMLIA-3.pdf

Download (177kB)
[img] Text
SKRIPSI AMLIA-2.pdf

Download (175kB)
[img] Text
SKRIPSI AMLIA-4.pdf

Download (206kB)
[img] Text
SKRIPSI AMLIA-5.pdf

Download (236kB)

Abstract

Dismenore sangat menganggu bagi remaja usia sekolah karena menyebabkan terganggunya aktivitas sehari-hari. Seorang siswi dengan dismenore tidak dapat berkonsentrasi belajar dan motivasi belajar menurun karena dismenore yang di rasakan selama proses belajar mengajar. Ada dua cara untuk meredakan nyeri haid, yaitu farmakologi dan non farmakologi. Salah satu tindakan non farmakologi yaitu relaksasi otot progresif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh relaksasi otot progresif terhadap penurunan dismenore pada remaja putri di SMAN 8 Gowa Sulawesi Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan quasi experiment menggunakan one group pretest-posttest design. Pengambilan sampel sebanyak 66 siswi dengan menggunakan (random simple sampling) dimana kriteria respondennya yaitu, remaja putri yang mengalami dismenore, siswi yang tidak mengalami penyakit ginekologis tertentu, tidak menggunakan obat analgetik dan remaja siswi yang berusia 13-15 tahun. Alat yang di gunakan adalah Namber Rating Scaler (NRS). Pemberian relaksasi otot progresif, dilakukan dua kali dalam satu hari sebanyak 15 gerakan selama 30 menit. Analisis data digunakan adalah univariat dan bivariat, dimana bivariat menggunakan analisa uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebelum di lakukan relaksasi otot progresif di dapatkan kategori nyeri ringan sebanyak 8 siswi (12,1%), nyeri sedang 37 siswi (56,0%) nyeri berat 21 siswi (31,8%). setelah dilakukan relaksasi otot progresif di dapatkan skala tidak nyeri sebanyak 8 siswi (12,1%), nyeri ringan sebanyak 32 siswi (48,5%). Hasil uji statistic di peroleh nilai ϸ 0,000 yaitu lebih kecil dari α 0,05 yang artinya Ha di terima dan Ho di tolak. Kesimpulan dari penelitian ini adalah relaksasi otot progresif efektif terhadap penurunan dismenore. Di sarankan pada remaja putri yang mengalami dismenore untuk melakukan teknik relaksasi otot progresif sebagai metode non farmakologis dalam menangani nyeri haid.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Dismenore; Menstruasi; relaksasi otot progresif; remaja putri
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine
R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions: FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT > ILMU KEPERAWATAN
Depositing User: operator 8
Date Deposited: 11 Jul 2024 03:15
Last Modified: 11 Jul 2024 03:15
URI: http://repository.umi.ac.id/id/eprint/6584

Actions (login required)

View Item View Item